Karena Pandemi COVID-19 ini, akses online menggunakan smartphone semakin dan terus meningkat. Selain memengaruhi perilaku belanja secara online yang pastinya meningkat, hal ini juga membuat konsumen lebih memiliki banyak pilihan dari beragam brand. Tapi faktanya, banyak konsumen yang ternyata tidak berkomitmen pada brand tertentu. Menurut riset yang dilakukan Google, 90% dari pengguna smartphone merasa tidak yakin dengan brand yang mereka ingin beli seiring mereka mulai mencari-cari informasi secara online. Ditambah lagi, mereka juga akan terekspos dengan brand kompetitor. Satu dari setiap tiga pengguna smartphone membeli produk dari brand yang berbeda dari yang awalnya mereka incar..
Berita baiknya adalah jika semua orang terkoneksi lewat smartphone maka untuk mengidentifikasi Micro Moments pun semakin dimudahkan. Micro Moments dikenalkan oleh Google pada 2015 sebenarnya, namun masa New Normal belakangan ini memaksa tren lama ini untuk lebih dilirik. Micro Moments muncul ketika konsumen secara reflek menggunakan smartphone untuk beraksi terhadap kebutuhan untuk mempelajari, melakukan, menemukan, menonton atau membeli sesuatu hal.
Adalah sebuah momen yang penuh intensi ketika keputusan dibuat dan preferensi terbentuk. Dalam momen-momen inilah ekspetasi kustomer lebih tinggi dari biasanya, dan smartphone adalah komputer canggih dalam kantong kita yang telah melatih kita untuk berharap brand bisa dengan cepat dan tepat memberi apa yang ingin kita cari dan lihat. Kustomer ingin semuanya tepat, benar, dan pastinya cepat.
Dengan meningkatnya ketergantungan kita terhadap smartphone, consumer journey telah terbagi-bagi menjadi begitu banyak potongan Micro Moments yang real-time dan intent-driven. Setiap Micro Moment itu adalah opportunity yang sangat penting bagi brand untuk membentuk keputusan dan preferensi target audience. Ketika kita beraksi terhadap kebutuhan kita pada momen yang tepat, ekspetasi kita sangat tinggi dan kesabaran kita sangat tipis. Hal ini membuat digital marketing memegang peranan penting karena kualitas, relevansi dan kegunaannya benar-benar ditantang. Dan karena preferensi dan intensi dibentuk dalam beragam Micro Moment ini, maka brand yang berhasil membuat koneksi dengan kustomer memanfaatkan Micro Moment adalah brand yang unggul dan tangguh.
Contoh sederhananya, jika kustomer meriset keyword tertentu yang berhubungan dengan bisnis Anda, maka secara digital marketing, Anda harus sudah “menguasai” keyword tersebut dengan menyiapkan Search Ads. Itu pun jika kustomer menggunakan search engine sebagai touch point pertama. Bagaimana jika kustomer Anda ternyata melakukan riset menggunakan YouTube? Apakah perlu disiapkan juga Social Ads?
Kembali pada consumer journey yang telah terbagi-bagi menjadi begitu banyak Micro Moments dalam masa Pandemi COVID-19 ini. Untuk melakukan digital marketing yang mampu mengolah data begitu banyak dan menindaklanjuti secara personal pastinya tidak bisa semata-mata menggantungkan kemampuan manusia saja. Inilah saat yang tepat untuk mempertimbangkan penggunaan Marketing Automation untuk memfasilitasi beragam skenario Micro Moment dalam customer journey bisnis Anda.
Marketing Automation adalah platform software yang bisa membantu proses engagement dalam marketing dan sales untuk menghasilkan lebih banyak lead, transaksi dan secara akurat mengukur keberhasilan aktivitas marketing. Marketing Automation adalah teknologi yang mendukung bisnis untuk tumbuh dengan mengotomatisasi proses pemasaran, melacak keterlibatan pelanggan serta memberikan pengalaman yang dipersonalisasi untuk setiap pelanggan.
Baca juga: 5 Mitos Seputar Marketing Automation Yang Terbukti Tidak Benar
Tim Anda mungkin sudah disibukkan dengan merancang strategi dari beragam Micro Moments yang dihasilkan dari journey masing-masing customer persona bisnis Anda, jadi biarkan Marketing Automation membantu mereka dengan pengolahan data. Begitu kustomer Anda sudah selesai melakukan riset sana-sini, digital marketing strategy dari tim Anda akan mengarahkan kustomer ke website Anda pada akhirnya dan mengisi form pada landing page. Dari situ, biarkan Marketing Automation bekerja dengan Artificial Intelligence-nya.
Baca juga: Semua Yang Harus Anda Ketahui Tentang Marketing Automation
Referensi:
1. Google – Micro Moments: Your Guide To Winning The Shift To Mobile
2. Mention Blog: Micro Moments Marketing
3. Pardot Blog: Marketing Automation
Leave A Comment