Tahun 2020 sudah sampai pada bulan Agustus dan bisnis harus berjalan seiring meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Saat ini, banyak perusahaan sudah mulai memberlakukan strategi bisnis baru agar bisa terus bertahan. Banyak brand besar yang bahkan “banting setir” dengan menawarkan produk atau jasa yang benar-benar menyimpang dari core business-nya. Dan mungkin inilah benefit dari New Normal itu sendiri.

COVID-19 membuat prioritas bisnis berubah dan hal ini memengaruhi pemetaan ulang target audience yang Anda bidik menjadi potential customer. Tim Marketing dan Sales pun harus beradaptasi dengan memikirkan campaign apa yang tepat untuk kondisi semacam ini. Dengan semua yang serba baru dan tiba-tiba, mungkin ini saat yang tepat untuk melakukan Lead Nurturing Campaign dulu. Apa saja jenisnya?

Jika Anda sedang mencoba menjual produk atau jasa baru, maka yang perlu Anda lakukan adalah melakukan Lead Nurturing Campaign dengan tujuan engagement dan education. Mari kita mulai dengan membahas Lead Nurturing Campaign dengan tujuan engagement.

  1. Welcome Campaign
    Ini yang paling pertama bisa dilakukan. Jangan salah, Welcome Email sangat ditunggu dan seringkali dibuka karena prospek ingin merasa disambut (tentunya) dan yang terpenting adalah merasa terkonfirmasi secara resmi dengan brand. Welcome Email adalah kesan pertama yang harus membekas bagi para prospek Anda karena di sini mereka juga menilai brand Anda. Welcome Campaign bisa dijalankan selama 3 sampai 6 minggu dengan menyuguhkan beragam konten yang menumbuhkan rasa ingin tahu prospek dan juga membangun konteks kenapa prospek Anda harus membeli produk Anda.
  2. Top-of-Mind Campaign
    Yang satu ini dibuat untuk membangun hubungan dengan tipe prospek yang tidak sales-ready sebenarnya. Tujuan utamanya adalah mencegah para prospek itu untuk sampai melupakan brand Anda dan (semoga tidak sampai terjadi) tergeser oleh kompetitor Anda. Top-of-Mind Campaign pastinya memakan waktu lebih lama dari Welcome Campaign karena di sini kita ingin terus menjaga bahwa brand kita jangan sampai dilupakan oleh prospek. Untuk melakukan itu, format konten dalam email blast yang ditawarkan juga harus lebih beragam mulai dari postingan blog, free eBook, infografik, sampai dengan video.
  3. Reengagement Campaign
    Tidak semua prospek akan sampai pada proses sales dan menjadi closed deal. Cepat atau lambat, database Anda akan juga berisi sejumlah lead yang menjadi tidak aktif seiring proses sales. Reengagement Campaign adalah untuk menarget prospek-prospek tidak aktif itu. Tujuan utamanya adalah untuk mengkomunikasikan kepada mereka bahwa sekarang mungkin apa yang Anda tawarkan relevan dengan kebutuhan bisnis mereka. Di saat Pandemi seperti sekarang, kampanye ini mungkin bisa memberikan lebih banyak lead. Tantangannya bagi Anda adalah untuk benar-benar mampu mengidentifikasi pain points mereka sehingga terjadi konteks yang relevan.

Yang berikutnya adalah melakukan Lead Nurturing Campaign dengan tujuan education. Berikut yang bisa Anda lakukan:

  1. Product-Focused Campaign
    Seiring prospek Anda mulai mengenali brand Anda, mereka akan mulai mencari-cari konten yang lebih product-focused untuk menjawab kebutuhan mereka secara lebih detail. Ini saatnya Anda membangun konteks yang lebih dalam dengan calon kustomer Anda. Di fase ini, Anda harus sudah bisa memetakan apa saja kira-kira pain points dari prospek Anda. Untuk tipe seperti ini, konten-konten seperti case study, testimonial, eBook berisi data dan insight mendalam akan sangat berguna.
  2. Competitive Campaign
    Yang satu ini berfokus pada membedakan produk atau jasa Anda dari yang ditawarkan oleh kompetitor Anda. Dengan memberikan review yang jujur, sebenarnya hal ini bisa memberi kredibilitas pada brand Anda bahwa produk atau jasa yang Anda tawarkan memang bagus dan tidak ada rasa insecure. Bagaimana pun juga, hati-hati jangan sampai melakukan review perbandingan yang “terlalu” jujur juga. Satu hal yang paling manjur dilakukan untuk menarik prospek adalah dengan melakukan review perbandingan dalam beragam use-case sesuai dengan kebutuhan kustomer.

Untuk Lead Nurturing Campaign yang lebih optimal, Sales Cloud dari Salesforce bisa memfasilitasi beragam strategi kampanye dengan sistem yang diotomatisasi. Pastinya lebih menghemat waktu, tenaga, dan biaya bagi perusahaan Anda.