Dalam masa New Normal ini, mungkin penggunaan strategi digital marketing lebih difokuskan pada mengakuisisi kustomer baru. Salah satu caranya adalah dengan bagaimana brand berlomba-lomba menaikkan jumlah download apikasinya.

Storage dalam smartphone kustomer adalah bagai “lahan emas” yang diperebutkan seiring begitu banyak brand yang aplikasinya ingin di-download dalam masa Pandemi ini. Karena di tangan para kustomer lah yang bisa menentukan aplikasi apa saja yang layak dipertahankan untuk tetap ada dalam smartphone mereka. Sisanya bisa jadi langsung uninstall karena dianggap tidak dibutuhkan

Inilah bagaimana Pandemi ini juga bisa memengaruhi persaingan strategi dalam digital marketing, khususnya bagi brand yang memiliki aplikasi. Satu hal yang pasti dengan diberlakukannya Work-From-Home, adalah banyaknya kebiasaan yang mengalami perubahan. Konsekuensinya, kita semua memerlukan distraksi dan hiburan baru yang berpengaruh pada kebiasaan penggunaan aplikasi dalam smartphone. Saat ini, bisa jadi smartphone Anda sudah terisi beragam aplikasi baru yang sebelum Pandemi tidak tidak dibutuhkan. Fenomena ini memicu strategi digital marketing untuk mengalami penyesuaian juga tentunya. Sekarang jika ada satu aplikasi saja yang bisa selengkap mungkin menjawab kebutuhan kustomer secara 360, tentunya bisa jadi pemenang dalam lomba mengakuisisi kustomer baru.

Sebelum COVID-19 ini merebak, meskipun digital adalah bagian dari kebanyakan strategi marketing, tapi 58% dari kebanyakan marketer di Asia Tenggara dan India menghabiskan kurang dari 40% anggaran mereka untuk digital. Hal ini terutama karena saat itu marketer punya banyak pilihan lain yang tidak bisa ditolak yaitu iklan OOH (Out-Of-Home), TV, cetak, dan radio. Tapi sekarang, beda cerita dan prioritasnya.

Seiring konsumer menjadi semakin bergantung pada digital, marketer mulai melihat relevansi pentingnya digital marketing dengan meningkatkan anggaran. Semua cara, selama digital, kini patut untuk dikaji dan dijajaki.

Pandemi ini juga telah mengubah bagaimana publik mengonsumsi media digital. Bahwa kini semakin banyak orang menghabiskan waktu di media sosial dan konten-konten video di gadget. Ini pun juga sudah membentuk prioritas atas bagaimana marketer membuat strategi dan engage dengan kustomer mereka. Diagram di bawah ini menunjukkan preferensi marketer dalam penggunaan digital channel untuk menggapai kostumer mereka saat New Normal.

Selama masa New Normal ini pula, penggunaan ads di media sosial meningkat tajam hingga mungkin jika disadari sudah sampai pada taraf yang mungkin mengganggu. Bagaimanapun, ini adalah kesempatan bagi para pelaku bisnis di mana saja untuk melakukan pengkajian dan penjajakan strategi digital marketing yang terbaik untuk masa Pandemi. Di satu sisi, sekarang banyak brand yang beramai-ramai melakukan in-app advertising. Dengan menghabiskan waktu di dalam rumah saja, pastinya sebagian besar calon kustomer beralih ke smartphone atau laptop untuk bekerja dan mencari hiburan. Faktanya, 87% marketer di India dan Asia Tenggara yang meningkatkan investasi pada in-app advertising sudah mencapai 40%. Sekarang mari melihat prosentase-prosentase di bawah ini:

Di atas adalah prosentase jumlah marketer di India dan Asia Tenggara yang sudah memindahkan anggaran dari medium iklan tertentu menjadi in-app advertising. Dengan meningkatnya in-app advertising di India dan Asia Tenggara selama masa New Normal ini, banyak pelaku bisnis B2B yang juga berinvestasi pada platform yang fokus pada melakukan digital marketing campaign melalui mobile phone.

Contohnya, dengan menggunakan marketing platform seperti Marketing Cloud atau Pardot, Anda sudah pasti dapat membuat dan mengatur beragam customer journey, mengirimkan pesan yang kontekstual di waktu dan saluran yang tepat. Tapi lebih jauh lagi, Anda juga bisa menciptakan 1-to-1 customer journey mulai dari email, mobile, social media, ads, dan website yang mana pastinya mendukung in-app advertising. Yang terpenting adalah, database kustomer Anda bisa senantiasa berguna untuk melakukan akuisisi kustomer dalam beragam jenis campaign baik sekarang maupun nanti ketika perlu ditindaklanjuti lagi.

Selagi Pandemi dan semua fokus pada smartphone-nya, mari “datangi” mereka dan jadikan kustomer kita.

Referensi:

Marketing in the New Normal 2020 Report by InMobi
Salesforce Marketing Cloud
Pardot Marketing Automation